Beranda Halmahera Selatan Sektor Ekonomi Melemah di Tengah Pandemi Covid-19, Harita Berdayakan UMKM di Pulau...

Sektor Ekonomi Melemah di Tengah Pandemi Covid-19, Harita Berdayakan UMKM di Pulau Obi

1989
0
Beragam produk hasil UMKM di Pulau Obi, Halmahera Selatan.

HALSEL – Perusahaan pertambangan Harita Nickel yang beroperasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan terus mengembangkan potensi masyarakat lokal di sekitar wilayah operasional saat pandemi Covid-19.

Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap dapat berkembang di tengah menurunnya sektor ekonomi. Salah satu potensi yang dikembangkan adalah meningkatkan kapasitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Desa Soligi dan Kawasi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Harita Nickel membina UMKM di bidang kuliner. Pada akhir Agustus lalu, Harita Nickel meluncurkan produk kuliner terbaru hasil kerja sama dengan warga Desa Soligi dengan brand “Snack Obi”.

Snack Obi yang diluncurkan terdiri dari 7 varian yakni keripik bakso goreng tuna, keripik bayam, stik bawang, manisan buah pala, kamplang ikan, nugget ikan, dan juga pempek ikan cakalang.

“Berbagai produk tersebut dihasilkan oleh 5 kelompok UMKM binaan Harita Nickel, antara lain kelompok Mokesa, Ilea, Kaburi, Asa-Asa, dan Walaka. Harita memiliki pasar di Obi, yakni ribuan karyawan yang bekerja di perusahaan kami. Kami memberdayakan warga untuk lebih produktif. Lalu kami bantu pemasarannya di internal. Dari Obi, untuk Obi,” sebut Corporate Communication Harita Anie Rahmi dalam rilisnya.

Salah satu pencicip pada kegiatan peluncuran produk ini, Gunawan Marbun, memberikan apresiasinya terhadap hasil olahan warga Desa Soligi.

“Saya sudah mencoba produk ini. Ada dua produk yang sangat saya suka, yaitu bakso goreng dan stik bawang. Saya rasa Harita membawa perubahan untuk daerah. Semoga kehadiran Harita terus memberi dampak positif kepada semua pihak,” ungkap Manajer Produksi Harita Nickel tersebut.

Anie menambahkan, Desa Soligi seperti desa-desa pesisir umumnya memiliki sumber daya bahan dasar makanan yang bisa dioptimalkan. Bahan dasar makanan tersebut seperti ikan, kelapa, sayuran, pala, dan sebagainya yang biasanya dijual dalam bentuk utuh atau olahan sederhana.

Agar dapat memiliki nilai tambah, melalui program PPM perusahaan diberikan pelatihan pembuatan makanan ringan yang diharapkan bisa diterima oleh pasar di luar Soligi, termasuk ke Bacan.

“Kami juga mendampingi dalam hal kemasan. Jangan sampai rasa dan kualitas produk menjadi kurang menarik dengan kemasan yang kurang baik. Kemasan dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut,” ungkapnya.

Sejauh ini, antusiasme kelompok binaan UMKM Desa Soligi yang mayoritas adalah kaum perempuan terlihat sangat baik. Pihak Pemerintah Desa juga ikut serta memberikan dukungannya. Ke depan, diharapkan produk UMKM ini dapat menjadi ciri khas Obi dan juga menjadi oleh-oleh Pulau Obi.

Sebelumnya, hal senada juga telah dilakukan di Desa Kawasi. Pembinaan kelompok UMKM kuliner juga telah berlangsung sejak akhir 2019 lalu. Tim CSR Harita Nickel senantiasa mendampingi kelompok binaan dalam hal penyediaan sarana produksi, desain kemasan, hingga yang terpenting adalah pembukaan akses kepada konsumen. Beberapa produk yang berhasil dihasilkan dari Desa Kawasi antara lain roti “Elsa Bakery”, pia kacang hijau “Elsiyanti”, keripik pisang gurih “Horiwo”, serta olahan abon ikan “Hininga”.

Seluruh produk kuliner yang dihasilkan oleh kelompok binaan Harita Nickel, baik di Soligi maupun Kawasi, kini menjadi favorit banyak orang terutama kalangan karyawan di dalam site. Produk itu semakin mudah ditemukan di kantin, mes, hingga ruang rapat sebagai menu camilan. (HI)