TIDORE – Ratusan santri Pondok Pesantren Harisul Khairat Bumi Hijrah Tidore Ome, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara menggelar Upacara memperingati hari santri tahun 2021 di lapangan utama pondok pesantren di Kelurahan Ome, Kecamatan Tidore Utara, Kota Tidore, Sabtu 23/10
Hadir dalam upacara hari santri Mewakili Pemerintah Kota Tidore Kepulauan Asisiten 1 Sofyan Saraha, Kepala kementrian Agama Kota Tidore Kepulauan Ibrahim Muhammad, Kakanwil Tidore Safri, Ketua GP Ansor Kota Tidore Kepulauan, dan orang tua santri.
Selain melakukan upacara para santri melakukan berbagai jenis tarian diantaranya, tarian kolosal Nusantara, tarian Cakalele, tarian Soya Soya, Paskin putra putri, marching band dan puisi musikalisasi yang diisi oleh siswa siswi MI.
Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Ali Ibrahim dalam sambutannya yang diwakili Asisten 1 Sofyan Saraha, mengharapkan peringatan hari santri ini seluruh keluarga besar santri di kota Tidore Kepulauan selalu ingat dan meneladani semangat jihad keindonesiaan para pendahulu.
“Kita berharap kepada seluruh keluarga besar santri di Kota Tidore Kepulauan untuk dapat mengingat dan meneladani semangat jihad para pendahulu, sebab penetapan hari santri merupakan pengakuan negara atas jasa ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan,” kata Ali Ibrahim yang diwakili Sofyan Saraha.
Selain itu, Kepala Kantor Agama Kota Tidore Kepulauan Ibrahim Muhammad mengatakan, peringatan hari santri nasional ini sangat penting dan relevan di era pandemi covid-19, dimana kaum santri tidak boleh lengah dalam menjaga protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan.
“Santri memiliki peran penting dalam penanggulangan dan pengendalian pandemi Covid-19, terima di kota Tidore Kepulauan,” ujar Ibrahim Muhammad.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Bumi Hijrah Tidore KH An’im Fatahna Jabir menyampaikan, santri harus memiliki ilmu untuk bekal di masa yang akan datang, sebab kedepan santri akan memiliki peran yang sangat penting, lebih-lebih dengan adanya peraturan presiden yang mengatur tentang kehidupan di pondok pesantren seperti Perpres tentang penetapan dana abadi untuk pondok pesantren dasarnya ke depan itu santri tidak hanya berjibaku berperan dalam bidang keagamaan saja ia berperan juga dalam bidang perekonomian, sosial dan politik.
“Kedepan santri tidak hanya menjadi ustad tetapi santri kedepan diharapkan jadi konglomerat, jadi miliuner, sehingga santri bisa membawa peradaban,” tandas KH An’im. (HI)