TIDORE KEPULAUAN – Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara direncanakan mendapat kucuran dana hingga 28 triliun rupiah dari Investor Brunei Darussalam BIMP-EAGA Business Council. Hal itu dikemukakan Walikota Tidore Kepulauan Capt. Ali Ibrahim, MH kepada awak media seusai penandatanganan Memorandum of Agremeent (MoA) bersama PT Halmahera Jaya Gemilang dan Investor Brunei Darussalam BIMP-EAGA Business Council di halaman Kantor walikota, Sabtu (25/8) kemarin.
Dikatakan walikota, kucuran dana yang diperkirakan sebesar 28 triliun tersebut diprioritaskan untuk membangun 10 item kegiatan di kota Tidore Kepulauan sesuai dengan kerjasama yang telah ditandatangani.
Adapun poin kerja sama yang disepakati dan ditandatangani berupa, Agribisnis, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Akuakultur, Pertambangan, Infrastruktur strategis, Pariwisata, Pendidikan dan Kesehatan.
Menurut Walikota, kesemua poin kerjasama itu bakal dilaksanakan setelah tim teknis dari BIMP-EAGA atau Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East Asean Growt Area kembali ke Tidore dan melakukan verifikasi atas semua yang masuk dalam kategori kerjasama itu.
“Jadi, ini Insya Allah mereka tidak kecewakan masyarakat karena PP modal asing sudah keluar dua bulan lalu. Seperti beliau sampaikan, bahwa setelah tim tenaga teknis mereka kunjungan kesini, kurang lebih satu bulan atau bisa dua minggu. Mereka cek semua yang mengenai usaha dan perjanjian kerja sama itu. Dan setelah satu bulan itu kita sampaikan ke DPRD Propinvi, Pusat dan juga ke kementerian Pusat,” kata Walikota.
Olehnya itu, tambah Walikota, dengan terlaksananya investasi yang besar ini pihaknya yakin mampu mengubah wajah Kota Tidore Kepulauan sebagai pintu gerbang perekonomian di Provinsi Maluku Utara.
Dirinya juga berharap, dengan investasi nanti benar-benar bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat di Kota Tidore kepulauan sekaligus memberikan profit yang bermanfaat buat perusahaan.
Sementara itu, Executive Chairman Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East Asean Growt Area (BIMP-EAGA) Business Council Pengiran Yura Kesteria PSN Mohd. Yussof mengatkan pihaknya memilih Tidore Kepulauan untuk kerjasama karena adanya persamaan negeri mereka dengan kota Tidore Kepulauan.
“Buat kami memilih Tidore Kepulauan ini karena ada persamaan antara negara kami Brunei Darusallam dengan Kota Tidore Kepulauan. Dari segi Islamnya, segi melayunya, segi adat dan tradisinya termasuk suasana perorangan disini,” tuturnya.
Ditambah lagi, Tidore banyak mempunyai sumber-sumber asli yang belum dikelola dengan sepenuhnya. Selain itu Tidore juga belum dibuat pembangunan sepenuhnya. “Untuk itulah kami sangat tertarik dengan keadaan disini dan juga adanya lawatan-lawatan yang kami lakukan ini dan sudah mengetahuinya. Jadi kami akan membuat pembangunan disini dengan tujuan untuk semua pihak, Brunei, Malaysia dan juga Indonesia sendiri,” jelasnya.
Ditanya soal waktu pelaksanaan pembangunan, ia mengatakan bakal dikerjakan serentak dalam tempo waktu 1000 hari atau 3 (tiga) tahun. “Artinya diantara 1000 hari itu dia memakan 30 hari kaa. Pastinya dalam tempo 1000 hari itu pasti ada sesuatunya,” akunya.
Ia juga menjelaskan, bahwa sebelum dikerjakan timnya akan kemari ataupun lawatan investor-investor lain bersama tim ke Tidore di hari mendatang. (SS)