TERNATE – Kantor BMKG Stasiun Geofisika kelas III Ternate, mencatat sejak pukul 02:27 WIT hingga pukul 10.30 WIT sudah terjadi sebanyak 22 kali gempa susulan Senin, (07/01).
Pukul 02:27 WIT, wilayah laut di sebelah barat laut Kabupaten Halmahera Utara (Halut) diguncang gempa bumi tektonik, berkekuatan M=6,5 setelah dilakukan pemutakhiran menjadi M=6.6.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=6,5 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=6,6.” kata Hermizal, pengamat Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Geofisika Ternate kepada wartawan di ruang kerjanya.
Hermizal menuturkan, Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,37 LU dan 126,75 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 154 km arah barat laut Kota Tobelo, Kabupaten Halut, Propinsi Maluku Utara (Malut) pada kedalaman 47 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi batuan pada Lempeng Laut Maluku,” jelasnya.
Hasil analisis mekanisme sumber kata Hermizal, menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah laut di sebelah barat laut Kabupaten Halut ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault).
“Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Manado, Bitung, Siau, Naha, Tobelo, dan Galela dalam skala intensitas II -III MMI,” katanya lagi.
Hermizal menambahkan, Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
“Untuk itu kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu adanya tsunami oleh oknum-oknum yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” himbaunya. (Ogan)