Beranda Maluku Utara PDAM Tidore Mampu Wujudkan Visi Misi Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen

PDAM Tidore Mampu Wujudkan Visi Misi Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen

1419
0
Direktur PDAM, Ansar Gunawan.

TIDORE KEPULAUAN – Visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen yang mana menjadikan Tidore sebagai kota jasa berbasis argomarine ternyata dimanfaatkan sepenuhnya oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Tidore Kepulauan.

Melalui Direktur PDAM, Ansar Gunawan, visi misi wali kota dan wakil walikota terwujud dengan baik. Hal itu terbukti dengan adanya pelayanan jasa berupa air minum ke masyarakat di kota Tidore Kepulauan. Dimana, dalam pelayanannya, PDAM Tidore melakukan dengan baik sehingga mampu mencapai atas target yang diberikan.

“Berkenaan dengan program pengembangan pelayanan air bersih di kota Tidore Kepulauan, saya selaku Direktur yang dipercayakan untuk mengelola PDAM ini, yang menjadi krusial poin adalah sejauh mana saya harus mengembangkan dan menuntaskan visi misi pemerintah daerah sebuah kota jasa. Alhamdulillah saya tidak berbesar hati dan berbangga diri, namun PDAM mampu melaksanakannya karena semua target yang diberikan oleh pemerintah kota Tidore Kepulauan, dapat dilakukan hingga kesemuanya memenuhi target,” kata Ansar Gunawan, Direktur PDAM Kota Tidore Kepulauan di kantornya, Rabu (13/03/2019) kemarin.

Dikatakannya, sesuai dengan target yang diberikan oleh pemerintah daerah dan di dua tahuin ini sudah dicapai. Bahkan, kata ko Anca, sapaan akrab Ansar Gunawan, bahwa telah melebihi target yang diberikan.

“Jadi PDAM telah melewati kontrak kerja dengan Pemerintah Daerah sesuai apa yang ditulis pada pakta integritas. Sekarang bisa naik lebih dari 50 persen, Itu berkat kesepahaman kinerja dan kekompakan bersinergi dari semua komponen di PDAM Kota Tidore Kepulauan,” tuturnya.

Dikatakan pula, bagi dirinya, bahwa disetiap tahun anggaran, baik setiap proyek, bahwa kemanfaatan setiap tahun anggaran programnya harus tuntas. “Bukan proyek orintiknya tetapi kemanfaatan. Jadi ini terkait dengan tukang ledeng, kami berperinsip seperti itu untuk mengejar target, dan visi misi pemerintah daerah lima tahunan. Termasuk visi misi saya yang kemudian di kontrakkan sebagai petugas dan pesuru pelayan air bersih di Kota Tidore,” pungkas Ansar.

Dijelaskan, beberapa poin pakta integritas yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada dirinya atas jabatannya sebagai Direktur PDAM. Pertama, dirinya harus membangun delapan sumber air baku. Kedua, sebagai Direktur baru harus membangun sistem jaringan kurang lebih 16 Km. Ketiga, Direktur PDAM harus menambah 50 persen pelanggang baru. Keempat, Dirut PDAM harus menurunkan angka kebocoran.

“Saya merasa bahwa ini sebuah tugas, karena PDAM selama 32 tahun semasa Halteng sampai Kota Tidore Kepulauan baru memiliki 8 sumber air baku dan dengan sejumlah persoalan. Kemudian itu diberikan tugas kepada saya, PDAM sebagai pelaksana pengelola aspek pelayanan, baik administratif maupun teknis serta diikutkan dengan sumber anggaran. Alhamdulillah atas tanggungjawab itu, saya sebagai Direktur bersama dengan jajaran PDAM bersamaan merumuskan dokumen perencanaan yang sifatnya kolektif, sifatnya komprehensif berkaitan dengan sistem pelayannan dasar air bersih. Sehingga pada tahun 2018 kita di-back up oleh pemerintah pusat ita didukungvoleh pemerintah daerah baik Balai Wilayah Sungai (BWS) yang itu sumbernya dan satunya lagi Satker PSPAM Malut. PDAM Kota Tidore Kepulauan kebagian 8 sumber air baku. Dan optimalisasi dua sumber air baku lama, kebetulan di Maitara itu,” jelasnya.

Dijelaskan juga, perluasan pelayanan cakupan secara administratif lebih luas dari sebelumnya, wilayah seting mencakup empat kecamatan. Sehingga untuk optimalisasi pelayanan dasar ini, PDAM sudah berencanakan masuk di wilayah Oba yang infastrukturnya sudah dibangun sebelumnya oleh Satker PSPAM Malut

“Kami sudah siapkan dengan perhitungan kami didukung dana hibah. itu dengan kalangan APBD,” tuturnya.

Tambahnya, jadi di tahun 2018 itu ideal kapasitas cadangan yang memungkinkan untuk masyarakat terakses air bersih di 3000 sambungan rumah yang infastrukturnya telah dibangun di tahun 2018. Namun karena keterbatasan kapasitas fiskal, sehingga Pemerintah Daerah baru memberikan 1500 sambungan rumah. Sehingga PDAM, kata ko Anca, masih fokus untuk di wilayah Tidore dan lebih fokus lagi di wilayah – wilayah ketinggian termasuk penambahan optimalisasi di Maitara.

“Jadi singkatnya untuk mendukung PDAM membangun infastruktur ini, pertama dari BWS dan Satker PSPAM Malut. PDAM Tikep kebagian kurang lebih 32 miliar dari BWS, dan dari Satker PSPAM 18 miliar, termasuk didalamnya Sofifi. itu rekomendasi bersama dari pdam bahwa di wilayah Oba jangan lagi menyebar lebih fokus untuk menjadi sumber air pada rencana pembangunan kota baru Sofifi,” jelasnya. (SS)