TERNATE – Kesadaran membuang sampah pada tempatnya tentu menjadi tanggung jawab kita bersama. Tanpa disadari sampah yang dibuang oleh masyarakat sekitar, sedikit demi sedikit menumpuk di jembatan Mangga Dua. Padahal nantinya berdampak terhadap masyarakat itu sendiri.
Dengan kata lain sampah dapat diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di sekitarnya.
Ketika penyebaran sampah di laut mempengaruhi biota laut, maka dampaknya juga dirasakan adalah masyarakat. Sampah akan mencemari laut, yang otomatis akan dikonsumsi oleh biota laut. Pastinya jika sampah tercemari racun, dan dikonsumsi oleh biota laut. Bisa dibayangkan, dampak selanjutnya bagi manusia.
Menumpuknya sampah di Jembatan Manggadua perlu diantisipasi. Sebab menurut ibu Efa, (26/01/18), salah satu penjual pisang goreng dekat jembatan tersebut menuturkan, “Sebulan lalu sampah ini pernah dibersihkan oleh, tentara dan siswa-siswa di berbagai sekolah.”
“Tapi, setelah itu tidak ada lagi pembersihan, sehingga sampah berserakan”, tambahnya.
Ibu Efa juga menghimbau agar dinas terkait bekerja sama dengan masyarakat untuk membersihkan sampah tersebut.
Pasalnya masyarakat yang tinggal sekitar jembatanpun sering membuang sampah ke jembatan sehingga terjadi penumpukan sampah. Apalagi sampah yang terdapat di jembatan adalah sampah non organik yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai.
Dampak dari pembuangan sampah secara sembarangan sebenarnya sudah kita rasakan, salah satunya adalah menimbulkan bau busuk, banjir, menimbulkan penyakit, mencemari lingkungan dan masih banyak lagi.
Membuang sampah pada tempatnya adalah tugas kita bersama. Sebaiknya hal tersebut mulai dilakukan, demi melindungi lingkungan dari penyakit, dan menciptakan masyarakat yang bersih serta sehat. (Taty)
