Beranda Maluku Utara Kadikbud: “Saya Harus Akui, Bahwa Selama ini Dikbud Lemah Dalam Mengawasi Santri”

Kadikbud: “Saya Harus Akui, Bahwa Selama ini Dikbud Lemah Dalam Mengawasi Santri”

408
0

TERNATE – Persoalan pendataan para santri yang diberangkatkan ke Ponpes Temboro , Magetan, Jawa Timur, dan Magelang, Jawa Tengah, mengalami kesulitan dalam pendataan, Selasa (12/12/2017).

Permasalahan ini diakui oleh kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Ternate, Ibrahim Muhammad saat ditemui usai menghadiri rapat Paripurna DPRD menyatakan, saya sudah bilang dibendahara tadi. Coba diselesaikan, akan tetapi, masalah ini juga disebabkan karena pindah keluar masuk santri yang tidak terpantau.

Kemarin saya sudah verifikasi saya malah sudah buat surat pernyataan dari orang tua karena selama ini sejak melakukan pengiriman para hafiz tidak ada lembaran kertas yang mengikat orang tua kerja sama dengan Dikbud.

“Ini saya baru bikin surat pernyataan orang Tua,” terang Kadis.

Akibat dari data rancu itu , bisa saja Dikbud menjadi serba salah, anak-anak yang sudah tidak sekolah lagi, kemudian ternyata sebagian santri bukan anak-anak Ternate yang sekolah disana.

“Saya harus akui, bahwa selama ini Dikbud lemah dalam mengawasi santri,”.

Selama ini memang di Dikbud yang mengelola para santri itu akan tetapi   ketika pengelolaan dilapangan diserahkan kepada perorangan. dan kemudian terjadi perpindahan atau pergantian siswa, itu tidak diinformasikan ke Dikbud.

“Akibatnya  kita yang mengalami kesulitan data yang akurat,”  ucap Ibrahim.

Seharusnya saat mereka masuk harus ada SK dari Dikbud sehingga tiba-tiba kita menanyakan, ada yang mengakui berasal dari daerah lain, itu yang tidak boleh.

“Pergantian tiba-tiba saja kita sudah dengar nama ini sudah masuk, inilah yang menjadi masalahnya,”  tutup dia (HT)