Beranda Maluku Utara Hakikat Manusia

Hakikat Manusia

1441
0
Pembacaan puisi di malam peringatan Sumpah Pemuda.

Malam tatkala rembulan berteduh di teras dedaunan yang berlarian anak-anak embun bening di atasnya.

Aku merasakan banyak pendoa tengadahkan wajah pada langit-langit rumah sampai ke langit dunia.

Meminta pengampunan pada SANG PENGUASA bukan penguasa berstrata namun PENGUASA SEMESTA.

Kau tau kau kenal wajah itu atau tidak,
Wajah- wajah Rakyat jelata yang menghamba pada Tuhannya.

Dengan pasrah doa-doa mereka menari menuju singgasana abadi yang menggenggam semua harta dan tahta di dunia.

Apa yang aku punya-apa yang kau punya………Tiada!!!

Sampai pada sepertiga malam Salam dan kalam jelata terus MEBAHANA…..

Datanglah mentari pagi secercah jawaban dari doa-doa malam pun tiba.
Teruslah kau pada raga yang tegar serta jiwa yang sabar.

Kau hanya bisa melihat tak merasakan doa-doa bergelombang di lautan serta
doa-doa bermekaran di daratan.

Disana, itu bukan air yang mengalir tetapi harapan.
Disini, itu bukan pohon yang tumbuh namun semangat yang menjulang.

Hei, Penguasa INI BUKAN PANGGUNG SANDIWARA.

Bobong-Taliabu 28-10-2019
Pukul 22.00 WIT
Karya: RUDI UTER