Beranda Maluku Utara BI Mencatat, Ramadan di Tengah Pandemi Pengaruhi Kebutuhan Uang Tunai

BI Mencatat, Ramadan di Tengah Pandemi Pengaruhi Kebutuhan Uang Tunai

455
0
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Malut, Gatot Manan.

TERNATE – Di tengah Pandemi COVID-19, berimbas pada kebutuhan uang tunai. Hal ini terlihat selama Ramadhan 2020, kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara mencatat kebutuhan uang tunai masyarakat mencapai Rp. 452 Miliar atau turun 33 persen dibandingkan lebaran sebelumnya.

Untuk uang pecahan Rp. 50 ribu keatas sebesar Rp. 418 Miliar atau turun sebesar 31 persen, sedangkan uang pecahan Rp. 20 ribu kebawah sebesar Rp. 33 Miliar turun cukup banyak dibandingkan lebaran tahun 2019.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Malut, Gatot Manan kepada media, Kamis (28/5) menuturkan ada sejumlah faktor yang menyebabkan penurunan uang tunai.

“Pertama, adanya kekhawatiran resiko penularan COVID-19 melalui kebiasaan silahturahmi lebaran secara fisik. Kedua, hari libur lebaran lebih singkat 5 sehingga penyediaan uang tunai di ATM lebih terbatas. Ketiga, larangan mudik oleh pemerintah. Keempat, penutupan akses laut dan udara di beberapa kabupaten,” tuturnya.

Kata Gatot selain itu, untuk mencegah kerumunan massa, layanan penukaran uang dalam bentuk kas keliling pun diadakan.

“Layanan penukaran uang disediakan melalui 69 jaringan kantor bank yang tersebar di seluruh provinsi Malut dengan penerapan protokol kesehatan yang berjalan optimal sementara kebutuhan uang tunai diarahkan melalui penarikan dari rekening tabungan,” ungkap Gatot.

Lebih lanjut, dia menyebutkan kedepannya Bank Indonesia senantiasa akan selalu menjaga sistem pembayaran.

“Bank Indonesia memastikan ketersediaan uang kartal dan secara bersamaan mendorong pemanfaatan transaksi non tunai,” tutupnya. (NN)