TERNATE– Bakal pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Ternate, Merlisa-Juhdi resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ternate, Jumat siang, Pasangan Calon yang diusung 6 partai politik itu diantar ratusan Pendukung dan simpatisan.
Tiba di kantor KPU, Merlisa-Juhdi terlebih dahulu mengikuti sejumlah proses penerapan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk ke ruangan pendaftaran.
Ketua KPU Kota Ternate, M Zen kepada wartawan mengatakan pada hari pertama ini yang telah mendaftar baru pasangan Merlisa dan Juhdi. Namun berkas dari kedua pasangan itu harus diverifikasi selama dua hari. Setelah itu barulah diumumkan. Dari situ, jika ada berkas yang harus dilengkapi, kemudian akan diberikan waktu untuk dilengkapi, jika semua telah memenuhi syarat, barulah akan ditetapkan sebagai pasangan calon.
“Berkasnya kami akan verifikasi terlebih dahulu, jika ada yang masih kurang, kami akan kembalikan sampai pada tanggal 6 September pukul 00:00 WIT. Dan setelah melengkapi berkas, barulah kami akan mengeluarkan berita acar menerima seluruh berkas yang diberikan,” ungkap M Zen.
Setelah melakukan pendaftaran di KPU, Merlisa dan Juhdi Taslim melanjutkan deklarasi di taman Nukila, Kecamatan Ternate Tengah. Pada dekarasi tersebut, Ketua Tim Kemenangan Merlisa-Juhdi, Iswaib menyebutkan, pasangan dengan tag line MAJU, siap memenangkan pertarungan Pilwako. Serta MAJU siap berkarya atas keinginan luhur untuk mengabdi dan membangun Kota Ternate yang sehat mandiri dan berbudaya.
“Maka kami gabungan Dewan Pimpinan Derah (DPD) partai PDI Perjuangan, PAN, Berkarya, PBB, PKS dan PSI dengan ini secara bersama-sama dan sepakat untuk mencalonkan MAJU sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate periode 2020-2025.
Sementara itu menurut Merlisa, pilhannya melakukan deklarasi di taman Nukila sebab ada sedikit nilai filosofis yang terkandung didalamnya, yakni keterkaitan kepemimpinan perempuan memimpin Kota Ternate, yaitu Boki Raihan Nukila. Dengan begitu masyarakat dapat mengetahui nilai dan sejarah yang ada seperti yang pernah dikatakan Soekarno.
“Kami memilih untuk deklarasi di Taman Nukila karena memiliki nailai filosofis atau sejarah dimana Taman Nukila merupakan nama sang pemimpin perempuan di masa lalu,” tandas Merlisa. (HI)
