GN-Ternate, Pihak Kepolisian Polda Maluku Utara mengaku telah bersinergi dengan TNI terkait dugaan Halmahera diincar untuk dijadikan basis pelatihan teroris.
”Iya kita antisipasi, Pangdam sudah ngobrol sama saya supaya tidak ada kecolongan terkait dalam ini (teroris),” kata Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto kepada GamalamaNews.com di Ternate, Jumat.
Tugas mengatakan akan lebih mengintensifkan tempat-tempat dimana saja yang dimaksud. Yang lebih utama bagaimana masyarakat bisa deteksi dini dan cegah dini serta lebih waspada.
Tugas juga mengatakan akan melakukan patroli jarak jauh bersama TNI untuk lebih memastikan kebenaran rencana Halmahera dijadikan basis latihan teroris. Sebab, pihaknya belum mengetahui secara pasti titik mana saja di Halmahera yang dijadikan basis latihan teroris.
“Kalau tempatnya memungkinkan (dijadikan basis latihan) di Halmahera itu. Kita deteksi itu dari awal pelarian (teroris) dari Poso itu ke (Halmahera) kita,” terangnya.
Tugas berharap, Polda Malut nantinya bakal dibekali dengan helikopter sendiri. Melihat wilayah Malut merupakan wilayah kepulauan. “Patroli udara sangat efektif, dengan letak geografis Malut dan luas wilayah Malut ini sangat membutuhkan itu,” ujarnya.
Semua pintu masuk dan tiap kapal yang datang tak luput dari pantauan Polda dan TNI, baik di Ternate maupun di Halmahera.
Tugas mengatakan pengawasan juga dilakukan terhadap para pendatang baru. “Kami juga menggalakkan lagi laporan 1×24 jam bagi para pendatang. Jadi yang terpenting itu RT/RW, Babinkamtibmas dan Babinsa selalu mendeteksi penduduk atau orang pendatang,” pungkasnya.
(RF)
